Sosial Media dan Komunitas
Nama : I Gusti Ngurah Agung Trisna Putra
NIM : 1705552012
Jurusan/Fakultas/Universitas : Teknologi Informasi/Teknik/Udayana
Mata Kuliah : Aplikasi Sosial Media
Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, ST., MT.
NIM : 1705552012
Jurusan/Fakultas/Universitas : Teknologi Informasi/Teknik/Udayana
Mata Kuliah : Aplikasi Sosial Media
Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, ST., MT.
source: www.horowitzresearch.com/Online-Communities-Graphic-v2.jpeg
Komunitas adalah suatu
kumpulan dari beberapa orang yang memiliki kesukaan atau hobi yang sama
dibidangnya. Komunitas dibangun untuk mencapai tujuan tertentu yang dicapai
bersama. Komunitas biasanya dibangun secara swadaya maupun dibentuk dari hobi.
Komunitas jaman
sekarang biasanya diwadahi dengan sosial media, seperti salah satunya aplikasi
Facebook. Contohnya jika seseorang menyukai hal-hal tentang photografi, sudah ada
banyak grup komunitas photografi dan kita dengan mudah dapat bergabung. Saya
sendiri bergabung dalam komunitas pendaki gunung, komunitasnya tidak besar
karena hanya perkumpulan beberapa orang dari Bali saja. Komunitas ini berisikan
orang-orang yang memang cinta akan alam dan menyukai berburu foto yang
antimainstream seperti halnya berfoto diatas samudra awan. Kegiatan yang pernah
dilakukan ya hanya mendaki gunung yang ada di Bali saja. Seperti gunung agung,
gunung batur, dan gunung abang. Dalam mendaki gunung kebersamaan dan kekompakan team hal yang sangat penting.
Dalam komunitas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar komunitas dapat berjalan sesuai tujuannya:
1.) Dalam sebuah komunitas kita harus aktif dan menghargai antar anggota lainnya. Sehingga didalam komunitas terbentuk hubungan yang harmonis.
2.) Terjun langsung ke masyarakat. Contohnya seperti kegiatan kemanusiaan membantu korban bencana gunung agung. Kita dapat membuat suatu kegiatan donasi untuk membantu mereka.
3.) Membuat komunitas kita dikenal di kalangan masyarakat, kita memerlukan pihak ketiga. Contohnya komunitas traveling bisa bekerja sama dengan produk-produk traveling. Komunitas tersebut bisa mengupload foto mereka menggunakan produk tersebut dengan menggunakan hastag (#).
4.) Jangan lupa mendokumentasikan setiap kegiatan dan mengupload nya ke sosial media. Sehingga komunitas dapat menjadi trending topic di masyarakat.
Dari sekumpulan orang yang memiliki hobi yang sama tersebut, ternyata dapat dijadikan bisnis yang menjanjikan. Contoh misalnya komunitas photografi, berawal dari hobi membuat foto-foto unik dan menjadi trending topic di sosial media. Masyarakat pun tertarik hingga mengundang komunitas tersebut untuk menjadi photografer di sebuah acara pernikahan.
Daftar Pustaka
-Materi Pertemuan Ketiga Tentang Sosial Media dan Komunitas oleh Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, ST., MT.
Daftar Pustaka
-Materi Pertemuan Ketiga Tentang Sosial Media dan Komunitas oleh Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, ST., MT.

Komentar
Posting Komentar